
Kefamenanu, 11 September 2025 – Inspektur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Stefanus F. Halla, S.T., M.M., CGCAE, bersama Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Kamilus Elu, serta unsur Forkopimda TTU, secara resmi melepas para peserta Tour De EnTeTe 2025 Etape II dari halaman Kantor Bupati TTU.
Sebanyak 78 pembalap dari 16 negara ambil bagian dalam etape ini yang menempuh jalur Kefamenanu – Wini – Atambua – Soe. Rute ini dikenal penuh tantangan dengan turunan tajam, tanjakan panjang, serta tikungan ekstrem, yang akan menjadi ujian bagi para atlet balap sepeda internasional.
Inspektur Provinsi NTT hadir mewakili Gubernur NTT dalam kegiatan ini. Dalam sambutannya, Stefanus menyampaikan bahwa ajang Tour De EnTeTe bukan hanya sebuah kompetisi olahraga, tetapi juga wahana untuk mempromosikan potensi pariwisata, budaya, dan keramahtamahan masyarakat NTT di mata dunia.
“Tour De EnTeTe adalah bukti bahwa Nusa Tenggara Timur memiliki daya tarik yang luar biasa, baik dari sisi olahraga, pariwisata, maupun kebudayaan. Pemerintah Provinsi mendukung penuh penyelenggaraan event internasional ini karena dapat memberikan dampak positif bagi daerah, terutama dalam meningkatkan kunjungan wisata dan memperkuat citra NTT di kancah global,” ujar Stefanus.
Kilas Balik Etape I: Drama di Garis Finis
Etape pertama dari Kupang menuju Kefamenanu yang berlangsung sehari sebelumnya (10/9/2025) menghadirkan drama menegangkan. Pembalap asal Prancis, Axel Habert (Paris Cycling Team), berhasil keluar sebagai pemenang setelah sempat terjadi perbedaan keputusan juri di garis finis.
Axel mencatatkan waktu 4 jam 16 menit 56 detik, sama dengan pesaing terdekatnya Matej Drinovec (Australia) dan Jericho Jay Acula Lucero (Filipina). Berdasarkan rekaman ulang, Axel unggul tipis pada detik terakhir dan berhak mengenakan Yellow Jersey (klasemen individu) sekaligus Green Jersey (raja sprint).
“Saya bangga bisa berpartisipasi di Tour De EnTeTe. Jalurnya menantang sekaligus indah. Meski sempat mengalami insiden kecil di turunan, saya tetap bisa finis dengan baik. Terima kasih atas sambutan hangat masyarakat NTT,” kata Axel melalui penerjemah.
Matej Drinovec sendiri menerima hasil akhir dengan lapang dada. “Sejak awal saya merasa bukan saya yang juara. Saya senang hasil yang sebenarnya ditegakkan,” ujarnya.
Rute Menantang, Antusiasme Tinggi
Etape kedua yang dilepas dari Kefamenanu ini akan membawa para pembalap melewati jalur strategis di perbatasan negara, yakni Wini dan Atambua, sebelum menuju SoE di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Panjang lintasan lebih dari 200 km dengan variasi medan ekstrem diperkirakan akan menjadi penentu strategi tim-tim balap internasional.
Pemerintah Provinsi NTT menegaskan bahwa penyelenggaraan Tour De EnTeTe berjalan berkat dukungan lintas sektor, termasuk pemerintah kabupaten/kota, aparat keamanan, komunitas olahraga, serta masyarakat setempat.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan Tour De EnTeTe. Event ini adalah milik kita bersama dan menjadi momentum untuk menunjukkan wajah NTT yang aman, ramah, dan layak dikunjungi wisatawan,” tegas Stefanus.
Tentang Tour De EnTeTe
Tour De EnTeTe 2025 merupakan ajang balap sepeda internasional yang digelar dalam 10 etape melintasi 3 (tiga) pulau besar di NTT yakni Timor, Sumba, dan Flores. Event ini menghadirkan atlet-atlet kelas dunia dari berbagai negara serta menjadi sarana promosi potensi alam dan budaya NTT kepada masyarakat global. Tour De EnTeTe 2025 sendiri berlangsung selama 12 hari, 10–21 September 2025, dengan 10 etape, 3 pulau besar (Timor, Sumba, dan Flores), serta total lintasan 1.541,4 km. Ajang balap sepeda internasional ini menghadirkan 16 tim mancanegara, yang akan saling unjuk kemampuan di lintasan menantang sekaligus mempesona jantung NTT.
Berikut jadwal utama Tour De EnTeTe 2025:
10 September – Stage 1: Kupang – Kefamenanu (TTU)
11 September – Stage 2: Kefamenanu – Atambua (Belu)
12 September – Stage 3: Atambua – Soe (TTS)
14 September – Stage 4: Bukit Tanarara – Waingapu (Sumba Timur)
15 September – Stage 5: Waingapu – Tambolaka (Sumba Barat Daya)
17 September – Stage 6: Larantuka – Maumere (Sikka)
18 September – Stage 7: Maumere – Ende
19 September – Stage 8: Ende – Bajawa
20 September – Stage 9: Bajawa – Ruteng
21 September – Stage 10: Ruteng – Labuan Bajo (Manggarai Barat)
Humas Itda Provinsi NTT